Pemerintah telah menyelesaikan penyusunan cetak biru (blue print) pendidikan baik dasar dan menengah berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT) sebagai landasan peningkatan pendidikan di sekolah.
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Sofyan A. Djalil mengatakan penyusunan cetak baru tersebut akan mencakup masalah-masalah yang menyangkut kebijakan nasional di bidang ICT serta pendidikan yang cukup kompleks.
"Melihat perannya yang sangat penting, program itu dapat diusulkan menjadi bagian dari program aksi 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu secara bersama baik Kementerian Kominfo, Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama," katanya pada penyerahan kerangka cetak biru ICT untuk pendidikan kepada Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama yang disampaikan Sekretaris MenKominfo JB Kristiadi, kemarin.
Menurut Menteri Kominfo, pendayagunaan ICT untuk pendidikan telah menjadi pilihan di banyak negara. ICT telah menjadi solusi dalam peningkatan efisiensi penyampaian materi pelajaran. Sofyan memaparkan berdasarkan berbagai penelitian proses belajar mengajar dengan bantuan alat peraga telah berhasil meningkatkan efisiensi belajar sebesar 47%."Dengan dukungan ICT, maka bisa meningkatkan efisiensi sebesar 93%." Dia menambahkan produk bahan belajar berbasis ICT dewasa ini masih terbatas. Pusat teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan telah aktif memproduksi bahan belajar, namun jika dibandingkan kebutuhan yang ada masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, tambah Sofyan, diperlukan dukungan berbagai pihak untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya upaya memproduksi bahan belajar berbasis ICT. "Dalam kaitan ini, upaya meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan bahan belajar berbasis ICT merupakan salah satu alternatif," ujarnya. Pembuatan bahan belajar berbasis ICT, lanjut Menkominfo, memerlukan keahlian tersendiri sebagai pengembang aplikasi di bidang media pembelajaran. Menurut Sofyan, jika hal tersebut bisa dilakukan maka produk bahan belajar yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan pengajaran. Aplikasi pendukung Berdasarkan data di Ditjen Pendidikan Dasar Kejuruan (Dikmenjur), saat ini terdapat berbagai aplikasi yang mendukung sistem pembelajaran di sekolah dasar menengah seperti Informasi Sekolah (JIS) antar SMK, Wide Area Network (WAN), ICT Centerdan Local Area Network (LAN). JIS, menurut data tersebut, telah diimplementasikan pada 137 kabupaten dari target semula sejumlah 400 kabupaten. Sedangkan untuk WAN, Dikmenjur menargetkan sejumlah 400 sekolah namun baru diimplementasikan pada 30 sekolah. Pemerintah telah membetuk ICT Center di 70 sekolah dari target 400 sekolah, sementara implementasi LAN telah dilakukan di 625 sekolah dari target 3.000 sekolah. Udi Rusadi, Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Akreditasi Kem. Kominfo, mengatakan cetak biru pendidikan nasional memberikan arahan mengenai pendayagunaan ICT untuk pendidikan menengah kejuruan, membentuk arsitektur sekolah modern dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten. "Implementasi cetak biru pendidikan dasar mengah diharapkan akan dimulai pada akhir tahun ini,"tuturnya. Menkominfo menambahkan dunia usaha diharapkan mendukung implementasi ICT di sekolah dasar menengah dengan memproduksi bahan belajar berbasis ICT. Partisipasi dunia usaha, lanjut dia, akan ikut serta menyumbang upaya pencerdasan bangsa sekaligus menciptakan pasar di bidang ICT. (Bisnis Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar